Jumat, 25 Maret 2016

Puisi: Tragedi Empat Belas Januari




Kategori: Puisi
Oleh: Anton Wijaya




TERORIS
Maumu apa?
Kami tidak takut

Yogyakarta, 16 Januari 2016

 TERORIS DIE
Kau sungguh pintar merakit bom itu
Namun sayang kepintaranmu untuk membunuh orang
Kau sungguh jenius merakit bom itu
Namun sayang kejeniusanmu untuk melukai orang

Kau sungguh!! Dalam batin teramat sangat, pedih
Duniamu kejam
Kegelapanpun tahu rahasia itu
Kau hanyalah korban atas doktrin mereka di balik semua dalang, meski
Kau terus menyerang dengan rakitan itu
Aku akan melawanmu dan sesekali membunuhmu dengan bait-bait puisi itu
Biar aku terlepas dari hukum pasal kesekian


Yogyakarta, 16 Januari 2016.

TRAGEDI EMPAT BELAS JANUARI
Oleh: Anton Wijaya

Segerombolan orang tak tahu menginginkan apa?
Segerombolan orang tak tahu bertujuan atas apa?
      Segerombolan orang tak tahu bermaksud untuk apa?

Ibu kota Jakarta kembali menelan duka
Meluapkan luka dan derita atas tragedi yang terjadi di sana
Memakan korban yang tak tahu apa-apa
Nyawa manusia melayang, entah

Di pusat keramaian kota
Di tempat orang menggantungkan hidupnya
Mereka mengaduh nasib di perantauan
Penuh dengan seribu harapan dan sejuta impian

Tapi seribu sayang,
Takdir tidak berkata demikian
Takdir malah menghantar kepulangan
Mereka kini telah tiada
Mereka pergi mendahului kita

Tragedi empat belas januari
Indonesia kembali berduka
Meneteskan air mata darah

Yogyakarta, 14 Januari 2016
   



0 komentar:

Posting Komentar

 

The Secret Books Copyright © 2010 | Designed by: compartidisimo